Keikhlasan itu memang cukup berat untuk dijalankan, karena buah dari keikhlasan nantinya teramat indah untuk dirasakan
Ikhlas adalah sebuah kata yang sering muncul ketika kita merelakan atau menerima sebuah kondisi yang tidak kita harapkan. Keikhlasan juga bisa muncul ketika kita melakukan sesuatu tanpa kita mengharapkan timbal balik atau balasan dari apa yang kita lakukan tadi. selain dua makna keikhlasan yang barusan saya sebutkan diatas, sebenarnya lebih banyak lagi definisi dari sebuah keikhlasan yang dipahami oleh manusia yang tentunya itu semua tergantung dari situasi dan kondisi dari masing-masing manusia itu tadi. Saya tidak akan memaparkan semua definisi kata ikhlas yang dipahami oleh tiap manusia tapi dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi sudut pandang saya tentang beratnya sebuah keikhlasan dan apa yang bisa kita dapatkan ketika kita menjalani sebuah keikhlasan yang terlihat berat itu :)
Yang pertama, menerima atau merelakan sebuah kondisi yang sebenarnya sama sekali tidak kita harapkan itu adalah sesuatu yang cukup sulit. Karena salah satu sifat manusia yang ingin kebutuhan atau keinginannya dipuaskan dan dipenuhi tapi mereka tidak menyiapkan diri mereka ketika apa yang mereka harapkan itu tak bisa terwujud. Menurut saya pribadi, mungkin hal ini ada hubungannya dengan motivator-motivator di dunia yang membiasakan diri kita untuk berpikir optimis dan hanya memfokuskan pada tujuan kita. Saya tidak bisa mengatakan bahwa apa yang ditanamkan oleh para motivator itu salah. Tapi menurut saya bisa saja audience atau orang yang dimotivasi itulah yang salah paham dalam menangkap maksud dari para motivator tadi. Memang benar bahwa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, maka kita harus benar-benar fokus pada apa yang kita inginkan dan membuang jauh pikiran negatif dan perasaan pesimis yang kita rasakan. Tapi yang jadi tidak tepat adalah ketika orang-orang yang dimotivasi itu kemudian hanya fokus pada keberhasilan mereka dan secara psikologis jadi tidak siap ketika apa yang mereka inginkan itu tak bisa terwujud. Di titik inilah kemudian kita akan menemukan banyak orang yang langsung down mentalnya dan merasakan putus asa yang cukup mendalam hingga sulit bangkit. Bagi saya pribadi, optimis dan membuang pemikiran negatif tentang apa yang jadi tujuan kita memang penting karena itu akan membuat kita memiliki kekuatan lebih untuk meraih apa yang kita harapkan. Jadi, ketika saya sudah memiliki tujuan yang ingin saya capai, maka saya akan memperjuangkannya dengan optimisme tinggi. Tapi ketika telah tiba penentuan hasilnya dan ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, maka bagaimanapun beratnya tetaplah harus kita terima dan kita jadikan motivasi lebih untuk meraih hal tersebut di kesempatan selanjutnya ataupun di kesempatan lain. Bukankah kegagalan adalah sesuatu yang wajar apabila kita memang ingin sukses?
Yang kedua adalah, keikhlasan dalam memberikan sesuatu tanpa mengharapkan timbal balik. Secara teori terlihat cukup sederhana memang untuk dijalankan, meskipun sebenarnya ketika kita menjalankan ikhlas dalam hal ini sulit dan kadang banyak pikiran negatif muncul. Kita memang sering memberikan sesuatu baik itu berupa barang ataupun berupa bantuan pada orang-orang disekitar kita. Tapi apakah kita benar-benar ikhlas ketika memberikannya? Apakah tak pernah terlintas sedikitpun di benak kita mengenai apa manfaat dan kegunaan yang orang tersebut bisa berikan pada diri kita ketika kita memberikan sesuatu padanya? Ketika pikiran negatif untuk menjawab pertanyaan barusan muncul, maka kemudian yang kita rasakan adalah rasa malas dalam memberikan sesuatu apabila itu tidak menguntungkan bagi diri kita di masa depan.
Dari kedua paragraf yang saya paparkan diatas, keikhlasan memang menjadi hal yang secara normatif dan secara teori mudah namun memiliki penerapan yang tidak semudah teorinya karena kita sebagai manusia bisa yang memiliki keterbatasan dan sisi negatif yang kadang kala sulit untuk kita redam dalam sebuah kesempatan. Manusia bukanlah malaikat yang memiliki sisi positif yang sempurna. Itu sebabnya manusia harus senantiasa berusaha untuk mewujudkan keikhlasan dalam dirinya dengan semaksimal mungkin. Tidak mudah memang keikhlasan ini untuk diwujudkan, karena buah dari keikhlasan ini menurut saya sangat luar biasa rasanya. Buah dari sebuah pohon yang bernama keikhlasan adalah cara pandang yang berbeda dalam melihat sebuah masalah dalam kehidupannya. Orang yang memahami konsep keikhlasan dengan baik nantinya adalah orang yang melihat sebuah permasalahan bukan sebagai sesuatu yang akan merugikannya, tapi dia melihat sebuah permasalahan sebagai sesuatu yang harus dia lewati apabila dia ingin senantiasa jadi pribadi yang lebih baik.
Semoga Bermanfaat. :)
apabila ingin berbagi cerita di website ini, kirimkan tulisan rekan-rekan pembaca ke alamat : ivandhana@yahoo.com
Mari kita berbagi sudut pandang yang kita miliki tentang kehidupan agar kita bisa melihat sisi lain dari kehidupan yang mungkin sebenarnya itulah yang benar-benar kita butuhkan.....