"Tugas manusia dalam kehidupan ini adalah berharap, berusaha dan membiarkan Tuhan yang menyempurnakan hasil yang kita inginkan di akhir"

Manusia yang diciptakan di dunia ini pasti memiliki sebuah harapan. Harapan sendiri menurut saya pribadi adalah sebuah kalimat ajaib dalam hati dan pikiran kita yang berisi sesuatu yang kita inginkan di masa depan yang menggerakkan diri kita untuk melakukan sesuatu di masa kini. Tidak ada seseorang di dunia ini yang bisa hidup dengan normal tanpa adanya harapan. kalaupun ada seseorang yang mungkin hidup tanpa harapan, mungkin dia adalah seseorang yang sama sekali belum memahami tujuan kehidupannya sehingga menjalani kehidupannya tanpa tujuan yang jelas. karena bagaimanapun kehidupan kita saat ini, kita selalu butuh harapan yang menggerakkan diri kita agar kita tetap bisa fokus maju melangkah di tengah kendala yang kita hadapi dalam proses menuju tujuan akhir yang kita harapkan. apabila diibaratkan dengan sebuah mobil, maka harapan adalah bahan bakar utamanya yang membuat sebuah mobil atau diri kita bisa tetap bergerak.
Setelah memiliki harapan, manusia juga senantiasa dituntut untuk mengeluarkan usaha yang terbaik agar harapannya tadi bisa terwujud. Akan sangat sia-sia seseorang yang memiliki harapan tentang kehidupannya yang lebih baik di masa depan tapi tidak mau berusaha sama sekali untuk mencapai harapannya itu. Dengan kata lain, harapan yang ada di dalam kepalanya hanyalah sesuatu yang sia-sia dan tidak bermanfaat bagi kehidupannya. Apabila kita ibaratkan dengan sebuah mobil, maka usaha adalah usaha yang dikeluarkan oleh seorang sopir untuk membawa mobil itu menuju tempat tujuannya.
Setelah Harapan dan Usaha, yang terakhir yang harus kita lakukan adalah menunggu Tuhan yang akan menyempurnakan hasil yang ingin kita dapatkan. kenapa kita harus menunggu? Jawabannya adalah karena bagaimanapun kita berusaha, kita tetap tidak bisa memprediksi hasil yang mungkin akan kita dapatkan di akhir. Dengan usaha yang sama, dua orang yang sedang berusaha bisa saja memperoleh hasil yang berbeda. Bukan karena faktor keberuntungan diantara kedua orang tersebut, tapi karena takdir dari Tuhan yang membedakan hasil diantara keduanya. apabila kita ibaratkan dengan sebuah mobil atau kendaraan, kondisi ini sama halnya dengan kondisi di perjalanan yang mobil kita hadapi. bisa saja mobil kita sampai di tempat tujuan karena cuaca yang mendukung dan tidak terjadi ban bocor dan musibah lainnya, tapi bisa saja walaupun bensin sudah mencukupi dan sopir sudah berusaha maksimal, kita tetap tidak bisa mencapai tempat tujuan kita karena mobil kita mengalami musibah di jalan. Karena bagaimanapun kita memungkirinya, yang menentukan kondisi perjalanan kita nantinya tetaplah Tuhan yang mengatur segala sesuatu tentang kita. Kita sebagai manusia biasa hanya bisa berusaha dalam batas wajar kita sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasan kita.
Jadi, Pertanyaannya sekarang, sudah siapkah mobil kita menghadapi segala kemungkinan dalam proses menuju tempat tujuan kita nantinya? :)
Semoga bermanfaat..........